Minggu, 10 Mei 2009

jadwal motoGP+hari

Setelah menanti berbulan-bulan sejak berakhirnya Moto GP Musim 2008, akhirnya keluar juga jadwal resmi versi jam perlombaan dan juga sudah terkonversi ke Waktu Indonesia Bagian Barat(WIB). Namun lagi-lagi perlu diingat bahwa layaknya jadwal Moto GP yang pernah saya tulis tahun kemarin, jadwal ini juga bukanlah jadwal penayangan perlombaan oleh Trans7. Jadwal ini hanya bisa jadi patokan untuk penayangan secara live alias langsung.

Qatar – Losail (night race)
Minggu, 12 April 2009

125 WUP 21:40 – 22:00
250 WUP 22:10 – 22:30
MotoGP WUP 22:40 – 23:05
125 RAC Mon-00:00
250 RAC 01:15
MotoGP RAC 03:00

Japan – Motegi
Minggu, 26 April 2009

125 WUP 06:40 – 07:00
250 WUP 07:10 – 07:30
MotoGP WUP 07:40 – 08:05
125 RAC 09:00
250 RAC 10:15
MotoGP RAC 12:00

Spain – Jerez
Minggu, 03 Mei 2009

125 WUP 13:40 – 14:00
250 WUP 14:10 – 14:30
MotoGP WUP 14:40 – 15:05
125 RAC 16:00
250 RAC 17:15
MotoGP RAC 19:00

France – Le Mans
Minggu, 17 Mei 2009

125 WUP 13:40 – 14:00
250 WUP 14:10 – 14:30
MotoGP WUP 14:40 – 15:05
125 RAC 16:00
250 RAC 17:15
MotoGP RAC 19:00

Italy – Mugello
Minggu, 31 Mei 2009

125 WUP 13:40 – 14:00
250 WUP 14:10 – 14:30
MotoGP WUP 14:40 – 15:05
125 RAC 16:00
250 RAC 17:15
MotoGP RAC 19:00

Catalunya – Catalunya
Minggu, 14 Juni 2009

125 WUP 13:40 – 14:00
250 WUP 14:10 – 14:30
MotoGP WUP 14:40 – 15:05
125 RAC 16:00
250 RAC 17:15
MotoGP RAC 19:00

Netherlands – Assen (Saturday Race)
Sabtu, 27 Juni 2009

125 WUP 13:40 – 14:00
250 WUP 14:10 – 14:30
MotoGP WUP 14:40 – 15:05
125 RAC 16:00
250 RAC 17:15
MotoGP RAC 19:00

United States – Laguna Seca (MotoGP Race Only)
Minggu, 05 Juli 2009

MotoGP WUP 23:40 – Sen-00:05
MotoGP RAC 04:00 (Senin)
Germany – Sachsenring
Minggu, 19 Juli 2009

125 WUP 13:40 – 14:00
250 WUP 14:10 – 14:30
MotoGP WUP 14:40 – 15:05
125 RAC 16:00
250 RAC 17:15
MotoGP RAC 19:00

Great Britain – Donington Park
Minggu, 26 Juli 2009

125 WUP 15:40 – 16:00
250 WUP 16:10 – 16:30
MotoGP WUP 16:40 – 17:05
125 RAC 18:30
250 RAC 19:45
MotoGP RAC 21:30

Czech Republic – Brno
Minggu, 16 Agustus 2009

125 WUP 13:40 – 14:00
250 WUP 14:10 – 14:30
MotoGP WUP 14:40 – 15:05
125 RAC 16:00
250 RAC 17:15
MotoGP RAC 19:00

Indianapolis – Indianapolis
Minggu, 30 Agustus 2009

125 WUP 19:40 – 20:00
250 WUP 20:10 – 20:30
MotoGP WUP 20:40 – 21:05
125 RAC 23:00
250 RAC Sen-00:15
MotoGP RAC 02:00 (senin)

San Marino & Riviera di Rimini – Misano
Minggu, 06 September 2009

125 WUP 13:40 – 14:00
250 WUP 14:10 – 14:30
MotoGP WUP 14:40 – 15:05
125 RAC 16:00
250 RAC 17:15
MotoGP RAC 19:00

Hungary – Balaton
Minggu, 20 September 2009

125 WUP 13:40 – 14:00
250 WUP 14:10 – 14:30
MotoGP WUP 14:40 – 15:05
125 RAC 16:00
250 RAC 17:15
MotoGP RAC 19:00

Portugal – Estoril
Minggu, 04 Oktober 2009

250 WUP 14:55 – 15:15
MotoGP WUP 15:25 – 15:50
125 WUP 16:00 – 16:20
250 RAC 17:15
MotoGP RAC 19:00
125 RAC 20:30

Australia – Phillip Island
Minggu, 18 October 2009

125 WUP 05:40 – 06:00
250 WUP 06:10 – 06:30
MotoGP WUP 06:40 – 07:05
125 RAC 09:00
250 RAC 10:15
MotoGP RAC 12:00

Malaysia – Sepang
Minggu, 25 October 2009

125 WUP 08:40 – 09:00
250 WUP 09:10 – 09:30
MotoGP WUP 09:40 – 10:05
125 RAC 11:00
250 RAC 12:15
MotoGP RAC 14:00

Valencia Ricardo Tormo – Valencia
Minggu, 08 November 2009

125 WUP 14:40 – 15:00
250 WUP 15:10 – 15:30
MotoGP WUP 15:40 – 16:05
125 RAC 17:00
250 RAC 18:15
MotoGP RAC 20:00

Minggu, 19 April 2009

peranan keritik seni bagi perkembangan kesenia

Peranan Kritik Seni Bagi Perkembangan Kesenian. Oleh irwan. cambank

Selasa, 13 September 2005 08:46:40

Klik: 822

Cetak: 8

Kirim-kirim

Print version

download versi msword

Membicarakan masalah kritik seni, tentulah peranan kritik seni merupakan suatu keharusan bagi perkembangan kesenian dan tanpa kritik seni kesenian akan statis dan lambat dalam perkembangannya disamping sebagai penghubung antara seniman dan masyarakat.

Kritik seni selalu berdampingan dengan karya seni. Apabila karya seni tanpa kritik seni, seniman (pencipta) akan cepat puas dengan hasil karyanya atau tidak ada komunikasi antara seniman dan masyarakat. Orang yang biasa memberi kritik adalah kritikus dan masyarakat awam pun dapat saja mengeritik karya seni.

Akan tetapi dalam hal ini kurang terarah yang biasanya menilai berdasarkan perasaan belaka.

Memang ada juga masyarakat yang memberikan penilaian agak terarah, karena mereka berasal dari para intelektual, pencipta seni, paling tidak pernah membaca tentang seni atau pernah mendapat didikan yang berhubungan dengan dunia kesenian.

Seorang kritikus tidak hanya tiba-tiba menilai, melainkan menilai dengan metode-metode yang ia pelajari dengan seksama. Dalam penilaian disertai alasan-alasan yang masuk akal dan tentunya dapat dipertanggungjawabkannya.

Akan tetapi ada kecenderungan dalam dunia kritik seni, kritikus pun tidak bisa obyektif dan faktor subyektif dari kritikus selalu menyertainya. Walaupun demikian dia merupakan penilai yang mengerti tentang seni dari pada masyarakat awam.

Kritikus seolah-olah menjadi dewa dari kesenian bahkan secara tidak langsung mempopulerkan hasil suatu karya seni yang diciptakan seniman. Sebagai contoh, apa yang dilukiskan oleh Drs. I Nyoman Tusan ketika mendapat kesempatan berpameran di Seven Eken maupun di Belanda. Untuk dapat tampil disana harus ada semacam keharusan "bernaung"? di bawah Professor, sebagai jaminan kepada pemilik gallery.

Ini berarti melalui perjalanan karir yang panjangbagi seniman barat. Untuk menjadi seniman besar dan diakui harus memenuhi berbagai syarat. Pertama belajar di Akademi Seni Rupa mana. Kedua dibawah Profesor siapa. Ketiga pernah aktif di studio siapa. Keempat pengalaman berkarya. Ternyata betapa sulit dan beratnya para seniman muda di Barat.

Contoh tersebut diatas betapa rumitnya untuk mejadi populer karya seninya. Namun beebahagialah seniman muda Indonesia. Begitu mudah tampil dalam berbagai pameran, bahkan bergabung dengan para senior.

Istilah Kritik

Di Indonesia, kritik digunakan pula dengan istilah lain, seperti ulasan, wawasan, sorotan, dsb. Dalam kamus Poerwadarminta, kritik berarti kemelut, keadaan genting. Kritikus adalah ahli menimbang baik buruknya kesenian.

Sudarmadji menulis dalam diktatnya, kritik adalah komentar. Biasanya normatif terhadap suatu prestasi dengan tujuna apresiatif, sebagian ahli dalam memberikan pengertian, bahwa istilah kritik ada kecenderungan penunjukkan hal yang negatif terhadap karya seni.

Penggolongan Kritik Seni

Pada garis besarnya kritik seni di Indonesia dapat digolongkan menjadi tiga :

  • golongan yang cenderung memberikan penilaian mengungkapkan hal yang negatif saja. Segi negatif inilah yang dipersoalkan untuk dibahas dan dipecahkan.
  • Golongan yang cenderung mempersoalkan hal-hal yang baik saja.
  • Golongan yang memberikan penilaian dari dua sudut. Dari segi negatif dan positifnya.

Dari ketiga golongan diatas, kita cenderung pada golongan yang ketiga, sebab golongan ini memberikan dua segi. Tidak segi negatifnya saja atau segi positifnya saja. Penilaiannya dapat dijadikan bahan pemikiran.

Peranan Kritik Seni

Guna meningkatkan mutu karya seni bagi perkembangan kesenian, peranan kritik seni adalah :

  • pemberitahuan akan adanya suatu penyuguhan karya seni. Hal ini penting karena tidak semua orang begitu saja tahu, bahwa ada pergelaran karya seni (fungsi kurang langsung)
  • membahas karya yang dipergelarkan untuk disampaikan pada masyarakat, sebagi apresiasi dan mempopulerkan karya seni seorang seniman. Dengan dasar-dasar ini masyarakat akan segera mengetahui misalnya apa yang menimbulkan ide, alasannya apa, dsb.
  • Guna pemikiran seniman yang berkarya dalam hal ini seniman mengetahui sampai dimana hasil karyanya bisa ditangkap orang lain. Karena itulah seniman tidak boleh menutup diri dari kritik seni. Dia harus bersikap terbuka dan menerima kritik walaupun kritik itu pedas sekalipun. Dengan begitu ia dapat mengerti kekurangannya, maupun hal-hal yang perlu dipertahankan. Namun seniman dapat membela diri apabila ia dapa menunjukkan kekeliruan pendapat kritikus.
  • Untuk membangkitkan prestasi seniman agar menciptakan karya yang lebih bermutu.
  • Memperkembangkan dan mempertinggi nilai membanding dari masyarakat terhadap seni (dalam hal ini tentunya melatih sensitifitas masyarakat).

Dari pernanan kritik seni kritikus mempunyai peran yang besar dalam pengembangan kesenian. Dalam hal ini karya seni untuk menilai kegunaan, keartistikan dan keindahan karya seni, serta norma-norma yang digunakan seniman dalam usaha untuk mencapai nilai.

Untuk dapat menjadi penghubung antara seniman dan masyarakat, seorang kritikus perlu mengetahui ilmu jiwa pribadi dan ilmu jiwa masa, sehingga dapat menerka hasrat seniman dan pendapat selera masyarakat.

Agar dapat mengarahkan usaha pernyataan seni dari seniman, seorang kritikus perlu mempunyai daya apresiasi, menguasai kriteria evaluasi, mengetahui nilai-nilai artistik dan mengenal norma-norma estetika.

Selanjutnya untuk dapat mengambil keputusan dalam pertimbangan penilaian harus mempunyai pengetahuan yang luas tentang sejarah kesenian/proses seni, sikap dan jiwa terbuka, daya reaksi yang terlatih, gaya bahasa yang baik, dan kepribadian yang baik. Ini semua merupakan syarat sebagai kualitas seorang kritikus seni.

Dengan kepekaan akan pengertian sifat-sifat manusia, dengan memakai bahasa yang jelas dan berdasarkan kebenaran yang nyata, seorang kritikus haruslah mampu menjelaskan, mengurai semua persoalan yang ada kaitannya dengan karya seni, sehingga perkembangan kesenian dapat selaras dengan prinsip-prinsip dan norma-norma artistik / estetik yang bersifat universal.

Peranan Interaksi Sosial dalam Kesenian

Ditulis pada oleh brangwetan

Interaksi antara seniman Jawa Timur dengan seniman Yogyakarta, Bandung, Jakarta, dan kota lainnya berpengaruh pula terhadap perkembangan kesenian modern di Jawa Timur. Menurut Rudi Isbandi, salah satu penyebab seni rupa Jawa Timur bercorak dan bergaya beragam adalah seringnya interaksi sosial antara seniman Jawa Timur dengan di luar Jawa Timur. Begitu pula pola hubungan antara seniman di kota atau kabupaten satu dengan kabupaten lainnya berpengaruh terhadap perkembangan kesenian modern di Jawa Timur. Akibat interaksi sosial para seniman di Jawa Timur itulah menyebabkan kantong kantong seni rupa dan kesenian lainnya di daerah berkembang. Beberapa kota dan kabupaten yang berkembang setelah “bersentuhan” dengan seniman Surabaya dan nasional adalah Kabupaten Banyuwangi, Malang, Madiun, Tuban, Lamongan, Tulungagung, dan Gresik.

Banyuwangi ada pelukis Moses Misdi yang kuat dengan lukisan perahunya yang ekspresionis. Pengaruh Moses di Banyuwangi dan sekitarnya sangat kuat sekali. Moses Misdi adalah pelukis senior Banyuwangi yang sangat sering pamer lukisan di Jakarta dan Surabaya. Dan bahkan ikut pamer lukisan ke luar negeri. Moses Misdi adalah tokoh seni lukis ujung Jawa Timur yang mempunyai reputasi nasional. Kemudian ada juga pelukis senior yang otodidak Bani Amora. Banyuwangi diperkuat pula oleh pelukis Djoko Sutrisno, S Yadi K, Sarwo Prasojo, Elyezer, dan Huang Fong. S Yadi K adalah finalis Phillips Moris Arts Award 1997. Dia adalah seorang pelukis kuat di Banyuwangi. Huang Fong merupakan pelukis Banyuwangi yang sangat terkenal di Bali dan nasional. Lukisan Huang Fong yang halus, realis, dan menggunakan media campuran antara crayon, pinsil, cat minyak, dan cat air berpengaruh besar di banyuwangi, Bali, Malang, dan Surabaya. Huang Fong juga pelukis nasional yang kuat sekali pengaruhnya di Banyuwangi dan Bali.

Di Banyuwangi juga dihuni penulis sastra Jawa dan penulis cerpen senior seperti Sasmito Esmiet. Sasmito Esmiet selain dikenal sebagai penulis sastra Jawa juga seorang penggerak kesenian di Banyuwangi. Kota Batu dan Malang memunculkan pelukis kuat yaitu Kubu Sarawan, Satar, Dadang Rukmana, Anthoni Wibowo, Slamet, dan Badri. Pola surealisme Kubu Sarawan sangat kuat sekali pengaruhnya di kalangan pelukis muda Malang Raya (Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kota Malang). Gaya surealisme Kubu Sarawan menjadi salah satu gaya pelukis Malang Raya dan bahkan banyak juga mempengaruhi pelukis muda Surabaya. Pengaruh surialisme di Malang Raya ini diramaikan oleh model surialisme Ivan Sagito. Ivan Sagito tinggal di Yogyakarta, tetapi pengaruh surealismenya kuat sekali di kalangan seni rupa Malang Raya, Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, dan Gresik. Begitu pula pola ekspresionisme Anthoni Wibowo dan Satar sangat kuat sekali mempengaruhi perkembangan seni rupa di Malang Raya. Di Kota Malang juga tinggal pelukis Bambang A.W. Pelukis kelahiran Banyuwangi ini menjadi salah seorang pelukis penting di Malang. Di Kota Malang juga tinggal para penulis cerpen dan novel perempuan seperti Ratna Indraswari Ibrahim.

Kabupaten Tuban ada tokoh pelukis Mas Dibyo. Semula Mas Dibyo studi di Fakultas Bahasa dan Seni IKIP Surabaya (sekarang Unesa) dan banyak berkarya di Surabaya. Setelah kuat dengan gaya ekspresionismenya Mas Dibyo kembali ke asalnya, Tuban. Di Tuban inilah Mas Dibyo bersama sama pelukis muda lainnya mengembangkan seni rupa modern Tuban. Kesenian di Tuban berkembang tidak semata-mata karena ada pelukis Mas Dibyo. Para seniman Tuban sangat intensif berdiskusi, berdialog, dan belajar dari para seniman Surabaya, Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta. Tidak heran kalau pelukis, teater, dan penyair Tuban kemudian berkembang sangat cepat.

Tulungagung diperkuat oleh tokoh seni rupa Mulyono. Mulyono merupakan tokoh seni instalasi yang telah mempunyai reputasi internasional. Mulyono studi di STSI ”ASRI” Yogyakarta. Dia adalah salah satu tokoh dalam gerakan seni rupa Yogyakarta “Kepribadian Apa?”. Mulyono berusaha mengembangkan konsep kesenian sebagai metode untuk memberikan kesadaran dan pemberdayaan masyarakat. Kesenian dianggap sebagai metode untuk membuka kesadaran masyarakat atas posisinya yang tertindas, posisi bawah, dan teralienasi. Karena itu dengan kesenian rakyat berusaha disadarkan atas kelas sosial dan eksistensi dirinya. Berbagai macam kesenian rakyat dia sentuh, seperti seni jaranan. Kemudian menyentuh para buruh, anak anak gelandangan, petani, dan masyarakat lainnya dengan seni instalasi. Di Tulungagung juga ada pelukis Widji Paminto R dan Sigit Priananto. Mereka berbeda dengan Mulyono, tetapi sebagai perupa modern Tulungagung saat ini sangat kuat.

Di Kabupaten Bojonegoro muncul perupa Gatot Widodo sedangkan di Nganjuk Djoko Sutrisno. Di Kabupaten Pasuruan ada pengaruh Surabaya sehingga muncul pelukis M Badrie dan Wahyu Nugroho. Sementara itu di Lumajang terdapat pelukis Wijanarko dan di Ponorogo muncul pelukis Mas Pur. Kabupaten Blitar ada Bondon Widodo dan di bidang sastra muncul penulis kuat yaitu Bagus Putu Parto.

Kesenian modern Gresik banyak dikembangkan oleh para tokoh kesenian yang beragam dalam pendidikan dan jenis keseniannya. Beberapa tokoh tersebut adalah Lenon Machali (teater), Kris AW (pelukis), Tiko Hamsyah, Imang, dan H.U. Mardiluhung (satra). Menurut Mardiluhung sastra di Gresik berkembang dimulai dengan sastra lisan model macopatan yang dikemas dalam bentuk Babat Kroman. Sastra lisan berpengaruh besar dalam sastra tulis Gresik sehingga mempengaruhi tulisan sastrawan Gresik modern Tahun 1950-an, seperti Pak Coni, Suwandi Indra Kusuma. Sedangkan para sastrawan Tahun 1970-an, seperti Sutanto Spehiadhy, Lennon Machali, dan Imang AW lebih banyak dipengaruhi sastra modern nasional dan internasional. Begitu pula para penulis Gresik Tahun 1980-an dan 1990-an seperti H.U Mardiluhung, Siwur, Indrianti Kusuma, Retra, Bor, Pea lebih banyak pengaruh sastra nasional dan internasional.

Sementara itu di Ngawi ada penyair Tjahjono Widarmanto. Tjahjono Widarmanto dan saudara kembarnya Tjahjono Widianto merupakan penyair dan penulis esei sastra kuat di Ngawi. Bahkan mereka berdua merupakan penyair Jawa Timur yang kuat sekali. Di tingkat nasional penyair kembar ini merupakan penyair muda yang potensial dan mempunyai posisi khusus dalam perkembangan sastra nasional. Di Kabupaten Madiun ada penulis cerpen kuat yaitu Beni Setia. Penulis yang lahir di Jawa Barat, orang Sunda, merupakan penulis yang produktif dan kuat sekali. Beni Setia bersama Tjahjono Widarmanto dan Tjahjono Widianto merupakan penulis kuat dan berpengaruh di tingkat Jawa Timur dan nasional. Mereka mengembangkan sastra disekitar Madiun hingga Ngawi.

analisis buku sejarah Tuhan


SEJARAH TUHAN

                    Kisah Pencarian Tuhan yang Dilakukan oleh Orang-Orang Yahudi, Kristen, dan
Islam selama 4.000 tahun
 
               Tuhan, yang satu, tak terjangkau oleh pikiran manusia, namun Dia dipersepsi secara berbeda-beda oleh berbagai kelompok manusia sepanjang sejarah. Buku ini, dengan sangat cerdas dan lugas, merekam empat millennium sejarah persepsi manusia tentang Realitas Tertinggi ini. Berawal dari Masa Nabi Ibrahim a.s. sekitar abad kedua puluh SM, ketika monoteisme untuk pertama kali lahir di tengah agama kesukuan kaum pagan, pengarangnya kemudian melacak bagaimana ide tentang Tuhan bertumbuh, berubah, dan saling mempengaruhi dalam tradisi Yahudi, Kristen, dan Islam, melintasi berbagai fase sejarahnya hingga akhir abad kedua puluh.
 
               Karen Armstrong, seorang pengkaji terkemuka dalam masalah agama di Eropa dan Amerika, memang layak dipuji atas karya gemilangnya ini. Dia berhasil menguraikan pernik-pernik perdebatan filosofis dan mistis seputar ketuhanan dalam ketiga agama monoteis Yahudi, Kristen, Islam lalu masuk ke dalam perbincangan tentang kelahiran fundamentalisme dan gerakan pembaruan agama, serta pengaruh sains dan teknologi terhadap melemahnya peran agama yang menumbuhkan bibit sekularisme dan ateisme di dalam masyarakat modern.
 
               Tema yang teramat luas dan kompleks ini berhasil diuraikannya dengan cara yang memikat dan berimbang. Buku ini layak menjadi rujukan dalam setiap pembicaraan modern tentang Tuhan. "Sebuah buku yang luar biasa lugas, berkisah  dengan teramat lancar. Armstrong memiliki kemampuan yang tak tertandingi. Masuk ke lapisan paling mendasar dari sebuah tema yang panjang dan kompleks tanpa terlalu menyederhanakannya. Kajian paling memesonakan dan cerdas tentang pencarian terbesar dalam sejarah pencarian akan Tuhan.
                              Buku ini sangat bagus, sebagai proses pencarian identitas diri mengapa Tuhan itu ada dan persepsi dikalangan manusia berbeda antara satu dengan lainnya juga sebagai pencerahan kepada diri kita agar janganlah terlalu fanatik terhadap suatu ajaran agama tertentu karena pada prinsipnya Tuhan itu satu hanya deskripsi masing-masing kita berbeda.

Buku ini juga merupakan "Best Seller" dari semua karya Armstrong yang menuliskan sejarah dari 3 agama utama monoteis terbesar di dunia; Yahudi, Kristiani, dan Islam, tapi dibahas juga mengenai atheisme, sufisme, mistisme, dan animisme serta paganisme.Karen Armstrong mengawali karirnya sebagai biarawati pada tahun 1962 sampai dengan 1969 dan kemudian dia keluar dari profesi biarawati dan mengambil kuliah di Oxford sampai Ph.D (tidak selesai).

Pada wawancara yang dilansir dari Cable-Satellite Public Affairs Network, Armstrong menyatakan bahwa dirinya adalah seorang "freelance monotheism" dan menyatakan bahwa berdasar dari keyakinannya terhadap agama yang bersumber dari Nabi Ibrahim bahwa dari tiga agama yang tersebut diatas seharusnya tidak memonopoli keyakinan karena masing-masing agama adalah superior terhadap lainnya, namun juga masing-masing agama memiliki kelemahan antara satu dengan lainnya.Bicara tentang Tuhan memiliki sejarah yang sama panjangnya dengan sejarah manusia itu sendiri. Bahwa Tuhan itu ada setelah manusia ada karena manusia lah yang menciptakan Tuhan juga seharusnya dipertanyakan disini.
 
SEJARAH BANGSA ISRAEL DALAM BIBEL DAN AL-QUR’AN



“Fatoohi dan Al-Dargazelli memulai penelitian dengan keyakinan bahwa Al-Quran adalah firman Tuhan, sehingga hanya memuat informasi akurat tentang peristiwa-peristiwa historis. Oleh karena Eksodus Bani Israel telah mendapat banyak perhatian dari para pakar Bibel, Fatoohi dan Al-Dargazelli juga berusaha mengajukan pandangan alternatif berdasarkan informasi Al-Quran tentang Eksodus, dan mempertahankan bahwa klaim mereka itu akurat dan konsisten dengan penemuan-penemuan arkeologis dan historis terkini. Saya setuju bahwa kesimpulan mereka lebih rasional dan memaparkan sejarah Eksodus secara jauh lebih baik ketimbang kesimpulan-kesimpulan sebelumnya.”
“Peristiwa-peristiwa yang berlangsung pada masa Musa banyak dijumpai dalam Bibel maupun Al-Quran. Dengan demikian, sejarah bangsa Ibrani di Mesir Kuno memuat titik-titik temu yang paling meyakinkan di antara umat Yahudi, Kristen, dan Muslim.
Sejarah bangsa Ibrani di Mesir secara sangat sempurna menggambarkan kesesuaian antara ilmu pengetahuan modern dan Kitab-Kitab Suci.”
dr. Maurice Bucaille, penulis Firaun dalam Bibel dan Al-Quran

Pelajaran terpenting yang bisa kita peroleh dari Fatoohi dan Al-Dargazelli adalah cara memformulasikan pertanyaan atau teka-teki ilmiah dalam kerangka Islamic science. Sebagai contoh, setelah membaca kisah Eksodus dalam Al-Quran, kita bertanya-tanya tentang identitas Firaun yang tewas dalam Eksodus, seperti:

Apakah pada masa hidup Musa ada dua Firaun atau hanya satu?
•Berapa lama Firaun masa Musa itu hidup?
•Benarkah dia tenggelam di Laut Merah?
•Apakah tubuhnya pernah ditemukan, artinya apakah dia dimumikan, ataukah tubuhnya tidak ditemukan di antara mumi-mumi Firaun?



Fatoohi dan Al-Dargazelli memformulasikan dan menjawab semua pertanyaan itu menggunakan Al-Quran. Dan dalam prosesnya, mereka mendemonstrasikan bagaimana sejarah dan arkeologi yang eksternal dan empiris dapat diselaraskan dengan ajaran Al-Qur’an dan Islam secara umum.
“Dalam Bab Tujuh, Fatoohi dan Al-Dargazelli mencoba menetapkan identitas Firaun Eksodus. Mereka menunjukkan bahwa dalam Al-Quran, Firaun Eksodus adalah Firaun yang berkuasa pada masa Musa lahir. Tambahan, dengan hanya menggunakan Al-Quran, mereka menetapkan bahwa Firaun itu pastilah berkuasa sangat lama (paling tidak mulai masa kelahiran Musa hingga saat Firaun tewas di Laut Merah). Barulah setelah itu mereka meninjau catatan-catatan historis dan arkeologis untuk mengidentifikasi Firaun yang berkuasa lama itu. Kemungkinan dapat dipersempit hingga Rameses II, yaitu dengan menggunakan kisah Yusuf dalam Al-Quran dan materi historis lainnya.”

Ada sejumlah ayat Al-Qur’an yang menginformasikan kepada kita bahwa Taurat dan Injil adalah firman Allah yang diwahyukan kepada Musa dan Isa :
Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil,
Al-Qur’an juga menyatakan secara gamblang bahwa salinan kedua kitab suci itu ada pada orang-orang Yahudi dan Kristen di Semenanjung Arabia, ketika Al-Qur’an diwahyukan :
Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram. Jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (untuk meminta putusan), maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka, atau berpalinglah dari mereka; jika kamu berpaling dari mereka maka mereka tidak akan memberi mudharat kepadamu sedikitpun. Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil. Dan bagaimanakah mereka mengangkatmu menjadi hakim mereka, padahal mereka mempunyai Taurat yang didalamnya (ada) hukum Allah, kemudian mereka berpaling sesudah itu (dari putusanmu)? Dan mereka sungguh-sungguh bukan orang yang beriman. Dan orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan", dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan," padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili diantara mereka pada hari Kiamat, tentang apa-apa yang mereka berselisih padanya. Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir? Namun, Al-Qur’an menyatakan bahwa baik Taurat maupun Injil tidak dapat dipelajari oleh orang-orang awam, termasuk orang-orang yang mengimani kitab-kitab itu. Kitab-kitab itu dikuasai para pemuka agama sebagai bagian dari prestise kedudukan mereka. Dengan demikian, para pemuka agama ini dapat menunjukkan apa yang mereka sukai dari kitab-kitab tersebut dan menyembunyikan bagian-bagian yang tidak sesuai dengan selera mereka. Berikut adalah sebagian dari banyak ayat mengenai masalah ini : ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau Nasrani?" Katakanlah: "Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya?" Dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan.Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya, di kala mereka berkata: "Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia". Katakanlah: "Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebahagiannya) dan kamu sembunyikan sebahagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui(nya) ?" Katakanlah: "Allah-lah (yang menurunkannya)", kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al Quraan kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya. Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu): "Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya," lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruknya tukaran yang mereka terima. Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dila'nati Allah dan dila'nati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat mela'nati, Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih. Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahuinya?
Alasan penyembunyian sebagian isi kitab suci itu adalah karena bagian-bagian tersebut berisi informasi pengutusan Nabi non-Israel, Muhammad SAW, yang agamanya dipandang oleh para pemuka agama Yahudi dan Kristen tidak sesuai dengan kepentingan mereka. Pertama, Para pemuka agama Yahudi dan Kristen melihat dalam agama baru ini suatu ancaman serius terhadap status mereka. Jika mereka menerima kenabian Muhammad SAW, berarti klaim mereka sebagai pemegang otoritas keagamaan tertinggi akan tertolak. Kedua, agama baru ini menunjukkan penyimpangan praktek dan konsep yang telah menjadi bagian dari agama Yahudi dan Kristen. Para pemimpin agama ini telah mendukung penyimpangan itu, dengan mengikuti jalan pendahulu mereka dan bukan jalan para Nabi mereka. Jadi, singkatnya, agama baru ini menyebut para pemuka agama Yahudi dan Kristen sebagai guru-guru palsu agama. Ketiga, agama baru ini tidak memberi Bani Israel status khusus diantara kelompok-kelompok etnis lainnya. Karena alasan-alasan ini, para pemuka agama Yahudi dan Kristen memelopori kampanye untuk mendiskreditkan agama baru itu. Sekarang, mari kita baca beberapa ayat Al-Qur’an yang menegaskan bahwa Nabi Muhammad secara eksplisit telah disebut dan digambarkan dalam Taurat dan Injil : Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata:" Kamipun telah beriman," tetapi apabila mereka berada sesama mereka saja, lalu mereka berkata: "Apakah kamu menceritakan kepada mereka (orang-orang mu'min) apa yang telah diterangkan Allah kepadamu, supaya dengan demikian mereka dapat mengalahkan hujjahmu di hadapan Tuhanmu; tidakkah kamu mengerti?". [2:77] Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui segala yang mereka sembunyikan dan segala yang mereka nyatakan? (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung. Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mu'min). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar. Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan. Dan (ingatlah) ketika 'Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata."
Umum dikenal bahwa kata ‘Injil’ sama dengan kata Yunani ‘Euangelion’ yang berarti ‘berita gembira’. Akan tetapi, yang ditunjukkan QS 61:6 adalah bahwa Kitab Suci Isa disebut demikian karena kenyataannya ia membawa ‘berita gembira’ tentang datangnya kerasulan Nabi Muhammad SAW, dan mempertegas Taurat berasal dari Tuhan adalah misi utama Isa. Yang pertama demikian sentral dalam misi Isa sehingga kitab sucinya disebut begitu. Kitab yang namanya berarti ‘berita gembira tentang Nabi Muhammad SAW’ pasti mengandung banyak perincian tentangnya. Dalam banyak ayat, Allah menggambarkan pengutusan Muhammad SAW sebagai ‘penegas’ bahwa Taurat dan Injil bersumber dari Tuhan. Berikut adalah beberapa ayat seperti itu : Hai orang-orang yang telah diberi Al Kitab, berimanlah kamu kepada apa yang telah Kami turunkan (Al Qur'an) yang membenarkan Kitab yang ada pada kamu sebelum Kami mengubah muka (mu), lalu Kami putarkan ke belakang atau Kami kutuki mereka sebagaimana Kami telah mengutuki orang-orang (yang berbuat ma'siat) pada hari Sabtu. Dan ketetapan Allah pasti berlaku. Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kepada Al Qur'an yang diturunkan Allah," mereka berkata: "Kami hanya beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami". Dan mereka kafir kepada Al Qur'an yang diturunkan sesudahnya, sedang Al Qur'an itu adalah (Kitab) yang hak; yang membenarkan apa yang ada pada mereka. Katakanlah: "Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika benar kamu orang-orang yang beriman?" Pesan Nabi Muhammad SAW adalah penegasan terhadap klaim Taurat dan Injil sebagai kitab suci yang berasal dari Allah karena dua alasan utama. Pertama, persamaan yang mencolok antara apa yang disebutkan dalam kitab-kitab suci ini tentang deskripsi Nabi yang lama ditunggu-tunggu dan Nabi Muhammad SAW sebagaimana ditegaskan dalam QS 2:77, QS 7:157, QS 48:29, QS 5:15 sebelumnya. Kedua, Al-Qur’an sendiri disebutkan dan dideskripsikan dalam Taurat dan Injil agar orang-orang yang memiliki akses terhadap kedua kitab suci ini mengakui Kitab Suci yang baru diwahyukan itu : Dan sesungguhnya Al Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, [26:193] dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), [26:194] ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, [26:195] dengan bahasa Arab yang jelas. [26:196] Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-kitab orang yang dahulu. [26:197] Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama Bani Israil mengetahuinya? Dan setelah datang kepada mereka seorang Rasul dari sisi Allah yang membenarkan apa (kitab) yang ada pada mereka, sebahagian dari orang-orang yang diberi kitab (Taurat) melemparkan kitab Allah ke belakang (punggung)nya, seolah-olah mereka tidak mengetahui (bahwa itu adalah kitab Allah). Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.
Namun, isi Taurat dan Injil tidak hanya disembunyikan sebagian, tapi juga diubah. Ayat Al-Qur’an menyebutkan perubahan yang dilakukan terhadap kitab-kitab suci terdahulu, yakni sebelum diwahyukannya Al-Qur’an dan sebagian lainnya dilakukan ketika Al-Qur’an diwahyukan : sHari Rasul, janganlah hendaknya kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan) kekafirannya, yaitu diantara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka:"Kami telah beriman", padahal hati mereka belum beriman; dan (juga) di antara orang-orang Yahudi. (Orang-orang Yahudi itu) amat suka mendengar (berita-berita) bohong dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu; mereka merobah perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. Mereka mengatakan: "Jika diberikan ini (yang sudah di robah-robah oleh mereka) kepada kamu, maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini maka hati-hatilah". Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatupun (yang datang) daripada Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka.

analisis legenda danau toba

Asal Mula Danau Toba

Di sebuah desa di wilayah Sumatera, hidup seorang petani. Ia seorang petani yang rajin bekerja walaupun lahan pertaniannya tidak luas. Ia bisa mencukupi kebutuhannya dari hasil kerjanya yang tidak kenal lelah. Sebenarnya usianya sudah cukup untuk menikah, tetapi ia tetap memilih hidup sendirian. Di suatu pagi hari yang cerah, petani itu memancing ikan di sungai. "Mudah-mudahan hari ini aku mendapat ikan yang besar," gumam petani tersebut dalam hati. Beberapa saat setelah kailnya dilemparkan, kailnya terlihat bergoyang-goyang. Ia segera menarik kailnya. Petani itu bersorak kegirangan setelah mendapat seekor ikan cukup besar.

Ia takjub melihat warna sisik ikan yang indah. Sisik ikan itu berwarna kuning emas kemerah-merahan. Kedua matanya bulat dan menonjol memancarkan kilatan yang menakjubkan. "Tunggu, aku jangan dimakan! Aku akan bersedia menemanimu jika kau tidak jadi memakanku." Petani tersebut terkejut mendengar suara dari ikan itu. Karena keterkejutannya, ikan yang ditangkapnya terjatuh ke tanah. Kemudian tidak berapa lama, ikan itu berubah wujud menjadi seorang gadis yang cantik jelita. "Bermimpikah aku?," gumam petani.

"Jangan takut pak, aku juga manusia seperti engkau. Aku sangat berhutang budi padamu karena telah menyelamatkanku dari kutukan Dewata," kata gadis itu. "Namaku Puteri, aku tidak keberatan untuk menjadi istrimu," kata gadis itu seolah mendesak. Petani itupun mengangguk. Maka jadilah mereka sebagai suami istri. Namun, ada satu janji yang telah disepakati, yaitu mereka tidak boleh menceritakan bahwa asal-usul Puteri dari seekor ikan. Jika janji itu dilanggar maka akan terjadi petaka dahsyat.

Setelah sampai di desanya, gemparlah penduduk desa melihat gadis cantik jelita bersama petani tersebut. "Dia mungkin bidadari yang turun dari langit," gumam mereka. Petani merasa sangat bahagia dan tenteram. Sebagai suami yang baik, ia terus bekerja untuk mencari nafkah dengan mengolah sawah dan ladangnya dengan tekun dan ulet. Karena ketekunan dan keuletannya, petani itu hidup tanpa kekurangan dalam hidupnya. Banyak orang iri, dan mereka menyebarkan sangkaan buruk yang dapat menjatuhkan keberhasilan usaha petani. "Aku tahu Petani itu pasti memelihara makhluk halus! " kata seseorang kepada temannya. Hal itu sampai ke telinga Petani dan Puteri. Namun mereka tidak merasa tersinggung, bahkan semakin rajin bekerja.

Setahun kemudian, kebahagiaan Petan dan istri bertambah, karena istri Petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Ia diberi nama Putera. Kebahagiaan mereka tidak membuat mereka lupa diri. Putera tumbuh menjadi seorang anak yang sehat dan kuat. Ia menjadi anak manis tetapi agak nakal. Ia mempunyai satu kebiasaan yang membuat heran kedua orang tuanya, yaitu selalu merasa lapar. Makanan yang seharusnya dimakan bertiga dapat dimakannya sendiri.

Lama kelamaan, Putera selalu membuat jengkel ayahnya. Jika disuruh membantu pekerjaan orang tua, ia selalu menolak. Istri Petani selalu mengingatkan Petani agar bersabar atas ulah anak mereka. "Ya, aku akan bersabar, walau bagaimanapun dia itu anak kita!" kata Petani kepada istrinya. "Syukurlah, kanda berpikiran seperti itu. Kanda memang seorang suami dan ayah yang baik," puji Puteri kepada suaminya.

Memang kata orang, kesabaran itu ada batasnya. Hal ini dialami oleh Petani itu. Pada suatu hari, Putera mendapat tugas mengantarkan makanan dan minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja. Tetapi Putera tidak memenuhi tugasnya. Petani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan haus dan lapar. Ia langsung pulang ke rumah. Di lihatnya Putera sedang bermain bola. Petani menjadi marah sambil menjewer kuping anaknya. "Anak tidak tau diuntung ! Tak tahu diri ! Dasar anak ikan !," umpat si Petani tanpa sadar telah mengucapkan kata pantangan itu.

Setelah petani mengucapkan kata-katanya, seketika itu juga anak dan istrinya hilang lenyap. Tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air yang sangat deras dan semakin deras. Desa Petani dan desa sekitarnya terendam semua. Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga membentuk sebuah telaga. Dan akhirnya membentuk sebuah danau. Danau itu akhirnya dikenal dengan nama Danau Toba. Sedangkan pulau kecil di tengahnya dikenal dengan nama Pulau Samosir.

Struktur

Sipetani Siikan

Putra

Sipetani ikan anak

Sipetani adalah seorang pemuda yang usianya suda cukup untuk menikah, meski luas lahan pertaniannya tidak luas akan tetapi ia bisa mencukupi kebutuhannya dari hasil kerjanya yang tidak kenal lelah.

Siikan

Si ikan adalah penghuni danau konon katanya dia juga mulanya seorang manusia yang dikutuk oleh dewa menjadi seorang ikan. Akhirnya dia diselamatkan oeleh seorang petani kemudian berubah menjadi seorang gadis yang cantik jelita dan khirnya menjadi istri petani tersebut

Putra

Putra adalah anak dari petani dan gadis jelmaan ikanyersebut.

Anak ini sngant nakal, ia sering kali membuat ayahnya marah. Memang pada awalnya ayahnya (sipetani) bersabar, akan tetapi lama kelamaan kesabaran ayahnya habis dan ia memarahi anaknya seketika itu isteri dan anaknya pun menghilang.

Analisis :

Dari cerita diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa danau toba merupakan danau yang konon katanya bersal dari sentakan kaki si petani dikarenakan ia telah melanggar janji yang teleh mereka sepakati dengan istrinbya. Akan tetapi ada juga yang berpendapat bahwa danau toba terjadi akibat letusan gunung merapi. Memang cerita legenda perlu di teliti kebenarannya akan tetapi bukan berarti kita tidak memprcayai adanya cerita tersebut.:

Kesimpulan saya yang ke dua yaitu seandainya sipetani ini tidak pergi memancing berarti ia tidak bertemu dengan gadis ikan tersebut, dan kalau saja anak mereka tidak nakal tidak mungkin sipetani bisa marah dan kalau sipetani tidak marah tidak mungkin sipetani sentakan kakinya. Yang tidak masuk akal lagi akibat dari sentakan kaki sipetani maka terjdilah danau toba. Yang menjadi permasalahan adalah setelah sipetani menghentakan kakinya ketanah dan air naik, sipetani tersebut kemana…..? apakah ia meninggal karena dibawah oleh air atau ….?.

Jadi menurut saya cerita ini boleh saja kita percaya akan tetapi tidak sepenuhnya dikarenakan tidak ada bukti kongkritnya. Semua kejadian alam pasti ada ceritranya yang dipercayai oleh masyarakat sekitarnya. Olehnya itu kita sebagai pembaca jangan pernah meremehkan cerita-cerita seperti diatas.

Cerita ini menurut saya bertujuan agar supaya masyarakat atau semua yang ingin berkunjung ke tempat tersebut agar supaya tidak semena-mena atau tidak merusak keindahan danau tersebut.

Untukmu

MATA YANG TAJAM

Diakah sang dewi pencarianku..??
Diakah sang kupu-kupu yang sering mendatangi taman hatiku....??
Diakah yang membuatku letih...??
Dan menghentikan pencarianku...??

Sementara telah jauh ku tinggalkan...
Yang menyisakan rasa sepi dihati...
Akankah angin timur kan berbalik...
sebab layar-layar telah mengembang...
Dan kemudi telah ku arahkan...

By........ iroNe